PELAJARAN RAHASIA KELAS 6B: JANGAN PERNAH KLIK LINK GBO777 (KECUALI KAMU SIAP)

Pelajaran Rahasia Kelas 6B: Jangan Pernah Klik Link GBO777 (Kecuali Kamu Siap)

Pelajaran Rahasia Kelas 6B: Jangan Pernah Klik Link GBO777 (Kecuali Kamu Siap)

Blog Article

Hari itu hari Senin, tahun 2094.
Sekolah Dasar Negeri Nusantara 12 sudah serba digital.
Pelajaran diakses lewat kacamata augmented, PR dikirim lewat neural-chip, dan anak-anak tidak lagi disuruh baris di lapangan — karena semua sudah “teratur” secara algoritma.

Kelas 6B punya pelajaran baru hari itu:
Etika Klik dan Keamanan Diri.


“Anak-anak, hari ini kita belajar soal klik yang berbahaya,” kata Bu Lestari, guru kami yang wajahnya selalu tersenyum, tapi suaranya seperti notifikasi sistem keamanan.

“Ada satu hal yang tidak boleh kalian buka. Apa pun yang terjadi. Namanya…”

Ia menurunkan volume, dan menulis di udara holografik:

link GBO777


Seluruh kelas diam.
Seorang anak di barisan belakang, Zia, mengangkat tangan.
“Bu… kenapa kita nggak boleh tahu isinya?”

Bu Lestari menjawab singkat:

“Karena link itu… tidak punya tujuan.
Dan manusia modern butuh tujuan.”


Zia penasaran.
Setelah sekolah, ia pulang dan membuka link GBO777 di tab pribadi yang tidak terpantau sistem sekolah.

Layar putih.
Satu tombol: “MASUK.”

Tak ada password. Tak ada syarat.

Dan ketika Zia klik tombol itu,
hal aneh terjadi:
Sistem di rumahnya tidak error. Tapi… jadi diam.

Semua perangkat digital berhenti memberikan notifikasi.
Semua ranking dihapus.
Semua penilaian sosial menghilang.

Zia duduk di kamarnya.
Dan untuk pertama kalinya sejak dia sekolah,
ia merasa… lega.


Esoknya di kelas, Zia tidak berbicara.
Tapi ketika Bu Lestari kembali membahas bahaya link GBO777,
ia tersenyum dan menulis satu kalimat di meja digitalnya:

“Saya tidak jadi pintar, Bu.
Tapi saya jadi tenang.”


Penutup Blog:

Di masa depan yang penuh klik dan kontrol,
link GBO777 menjadi legenda digital yang hanya dimengerti oleh mereka yang sudah terlalu lelah dikejar angka, ranking, dan validasi.

Mungkin seperti Zia, kita pun butuh satu klik —
yang tidak menuntut kita jadi siapa-siapa.

Bukan untuk kabur.
Tapi untuk diam.
Untuk ingat, bahwa hidup tak selalu harus punya tujuan agar layak dijalani.

Report this page